Seri anime One Punch Man adalah seri animasi tentang pahlawan, penjahat, dan berbagai monster. Untuk menghabisi monster dan penjahat, dan mencegah adanya korban, tentu saja, itu menjadi tugas wajib bagi para pahlawan dalam cerita ini.
Tetapi, tidak seperti kisah-kisah tentang pahlawan super yang masih kita kenal di berbagai media, pahlawan super dalam sejarah One-Punch Man memiliki aturan bisa dibilang aneh yang harus dipatuhi para pahlawan. Jadi para pahlawan tidak bisa bertarung dan mengalahkan penjahat dan monster begitu saja. Lalu apa aturan aneh yang harus diikuti pahlawan dalam kisah One-Punch Man?
Aturan Aneh Di Anime One Punch Man
1. Daftar Ke Asosiasi Pahlawan
Mungkin kamu masih ingat cerita di film “Captain America: Civil War,” di mana Tony Stark dan Steve Rogers berdebat untuk memutuskan apakah seorang pahlawan super harus didaftarkan pada pemerintah dunia atau tidak. Dalam kisah One-Punch Man, berperan sebagai pahlawan adalah sesuatu yang harus dilakukan seseorang jika ingin menjadi pahlawan.
Either you be a superhero, or a superzero. Ini adalah ungkapan yang tepat untuk menjelaskan pahlawan dalam kisah OPM. Jika orang yang ingin menjadi pahlawan tidak terdaftar dalam asosiasi pahlawan atau tidak mendaftar, orang yang keren dan tangguh tentu tidak dianggap sebagai pahlawan. Sebaliknya, mereka dianggap oleh masyarakat sebagai orang aneh. Ini juga sebabnya Saitama memutuskan untuk bergabung dengan Asosiasi Pahlawan.
2. Lolos Tes Seleksi
Tidak mudah untuk menjadi protagonis dalam kisah OPM. Setelah calon pahlawan mendaftar ke Asosiasi Pahlawan, aturan selanjutnya adalah mengikuti tes pilihan. Seperti yang ditunjukkan dalam seri animasi, sebelum pahlawan potensial pergi ke kota dan membantu masyarakat, mereka melakukan beberapa tes untuk memilih kandidat yang tepat.
Untuk tes kebugaran fisik, mereka harus melompat dari sisi ke sisi pada waktu tertentu, berlari 500 meter dalam waktu sesingkat mungkin dan mengangkat beban. Setelah melewati pemeriksaan fisik, pahlawan masa depan akan memasuki tahap wawancara tes yang dilakukan oleh eksekutif Asosiasi Pahlawan.
3. Ada Berbagai Kelas Pahlawan
Katakanlah pahlawan yang diharapkan telah lulus tes seleksi yang sangat ketat. Tentu saja, mereka akan menghasilkan hasil yang berbeda, tergantung pada upaya dan penilaian dari Heroes of Running Association. Hasil ini menentukan pahlawan potensial untuk memasuki kelas atau kelompok pahlawan.
Dalam cerita OPM, ada empat kelas yang dibuat oleh Asosiasi Pahlawan: Kelas C, Kelas B, Kelas A, dan Kelas S. Setiap kelas pasti akan memenuhi misinya. Terkadang, dibutuhkan beberapa pahlawan dari berbagai kelas untuk mengalahkan satu musuh. Tetapi semakin tinggi pangkatnya, musuh akan semakin sulit.
4. Membuat Laporan Aktifitas Pahlawan
Pahlawan kelas atas tidak harus melakukan itu, tapi mungkin rasanya tidak adil menurunkan pahlawan peringkat C untuk melaporkan kegiatan pahlawan. Pahlawan Kelas C harus melaporkan kegiatan pahlawan mereka dan melaporkan ke Asosiasi Pahlawan. Selain itu, mereka juga harus melakukan tugas yang diberikan setiap minggu.
Tentu saja, ini adalah masalah besar ketika kota tempat mereka tinggal tidak memiliki kejahatan sama sekali. Mungkin ini juga salah satu alasan mengapa Mumen Rider terus muncul di mana pun ada kejahatan. Contohnya adalah ketika Garou muncul atau ketika Deep Sea King muncul dan mengancam para warga.
5. Harus Mengikuti Perintah Asosiasi Pahlawan
Menjadi seorang pahlawan mungkin merupakan salah satu hal yang hebat di dunia, khususnya dalam cerita OPM. Tapi, bagaimanapun sang pahlawan mampu menghajar musuhnya dan sekuat apapun pahlawan tersebut mereka harus “patuh” terhadap panggilan atau perintah dari asosiasi pahlawan. Contohnya adalah dalam salah satu cerita Tatsumaki sedang bertarung dengan salah seorang monster. Ketika asosiasi pahlawan memintanya untuk kembali, dia pun kembali.
Namun, ada satu permasalahan besar yang mungkin tidak disadari. Asosiasi pahlawan merupakan organisasi yang didanai oleh para pengusaha dan hasil donasi. Permasalahan kepentingan tentunya bisa saja muncul di tengah-tengah cerita, yang mengakibatkan para pahlawan harus saling menyerang satu sama lain atau mengancam para pahlawan untuk mencoret nama mereka jika tidak mengikuti perintah. Untungnya hal itu belum terjadi sampai saat ini. Tapi, aturan yang mengharuskan para pahlawan mengikuti perintah asosiasi, tanpa perduli apapun, terdengar sangat “aneh”.
