Ilustrasi internet di sekolah. Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Ternate – Kesempatan bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, tidak disia-siakan salah satu pengajar di Ternate, Maluku Utara, untuk meminta internet yang lebih kencang.
Adalah Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Ternate Marjono Istiyanto yang memberikan undangan tersebut untuk kebutuhan berguru bawah umur didiknya.
“Kami berterima kasih dengan adanya internet sehingga kegiatan berguru jadi lebih efisien. Tapi kecepatan (internet) yang ada sekarang, masih kurang,” kata Marjono kepada Rudiantara yang mengunjungi BLK Ternate, Kamis (3/1).
Kepala BLK Ternate Marjono Istiyanto minta kecepatan intenet ditambah. Foto: Rachmatunnisa/detikINET
|
Marjono mengatakan, saluran internet yang diberikan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo semenjak 2016 ini, mulai kewalahan meladeni kebutuhan para siswa di BLK Ternate.
“Apalagi di BLK kami terdapat jurusan informasi teknologi dan beberapa jurusan yang membutuhkan modul-modul elektronik,” ujarnya.
Di samping itu, Marjono melaporkan bahwa jumlah siswa BLK Ternate kian bertambah. Sepanjang 2018, BLK Ternate mempunyai 1.600 siswa.
Angka ini diprediksi meningkat di 2019 mencapai hingga 3.000 siswa. Dengan demikian, BLK Ternate harus bersiap menampung siswa yang lebih banyak jumlahnya ini dengan menyediakan saluran internet yang lebih cepat.
“Adanya internet di BLK Ternate menciptakan banyak siswa lebih menentukan tinggal di komplek BLK dibandingkan keluar komplek,” terangnya.
Menkominfo Rudiantara mencatat undangan ini dan menyebutkan kecepatan internet BLK Ternate ditambah menjadi 8 Mbps dari sebelumya 4 Mbps.
Disebutkan pula oleh Rudiantara, tanpa perlu meminta, beliau niscaya memberikannya. Kementeriannya ketika ini bekerja keras mengejar penyelesaian proyek Palapa Ring untuk pemerataan saluran telekomunikasi dan internet cepat yang didelegasikannya melalui BAKTI Kominfo.
Menteri yang kerap disapa Chief RA ini mengatakan, internet cepat diharapkan untuk memperkaya keterampilan generasi zaman now yang mempunyai cara berguru berbeda.
“Anak-anak kini berbeda cara berpikirnya, cara belajarnya dan kita harus dorong itu. Seluruh sekolah, BLK harus dilengkapi dengan internet,” sebutnya.
Rudiantara menjanjikan, di 2022 sudah tidak ada lagi sekolah, BLK, Puskesmas, Kantor Desa dan kemudahan penting lainnya yang tidak terhubung dengan internet.
“Semua akan kita koneksikan dengan jaringan internet melalui Palapa Ring dan satelit multifungsi yang sedang dikejar sekarang,” janjinya.
Menkominfo Rudiantara menugaskan BAKTI mengejar penyelesaian Palapa Ring dan satelit untuk internet cepat. Foto: Rachmatunnisa/detikINET
|
Di kegiatan yang sama, Direktur Infrastruktur BAKTI Bambang Noegroho mengatakan, pemerataan saluran internet dilakukan demi mewujudkan kegiatan Nawacita pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla membangun Indonesia dari pinggiran, yaitu memperkuat wilayah terluar yang berhadapan eksklusif dengan negara lain.
“Pembangunan saluran internet di Indonesia hingga dengan penghujung 2018 mencapai 4.111 lokasi. Khusus untuk Propinsi Maluku Utara, jumlahnya mencapai 229 titik lokasi,” rincinya.
Pemanfaatan layanan saluran internet tersebut berada di sekolah, layanan kesehatan atau puskesmas, kantor pemerintahan, bandar udara, karantina pertanian, BLK, taman kota, terminal pelabuhan, monumen, pulau-pulau tujuan wisata hingga di media center.
Akses internet yang disediakan BAKTI merupakan wujud sinergi antar Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah.
Sinergi tersebut merupakan hal penting, mengingat saluran internet membutuhkan koordinasi untuk lokasi penempatan, daya listrik, serta pengawasan dari instansi yang mengusulkan.
Sumber detik.com