Foto: Istimewa
Jakarta – Samsung Galaxy S10 diperkirakan bakal memiliki banyak fitur baru. Salah satunya yaitu baterai jenis anyar yang disebut bakal sangat menarik. Begini penjelasannya.
Rumor yang beredar menyebut Galaxy S10 bakal menggunakan materi gres untuk baterai yang dipakainya. Rumor ini disebar oleh @MMDDJ_ melalui akun Weibo dan Twitter-nya.
Menurutnya Samsung akan menggunakan material graphene untuk baterai Galaxy S10. Penggunaan material ini akan menciptakan ponsel tersebut memiliki waktu pengisian daya yang jauh lebih kencang ketimbang ponsel yang ada ketika ini.
Di dunia teknologi, graphene yaitu material yang dianggap dapat memecahkan banyak problem yang ada ketika ini. Tapi ketika ini graphene belum pernah digunakan di produk komersial.
Ada sejumlah rumor dari pihak lain yang mendukung penggunaan graphene ini. Salah satunya yaitu Ice Universe yang menyebut sistem pengisian baterai 15W milik bakal menjadi sejarah.
Lalu pada November 2017 kemudian pun SammyHub menulis Samsung Advanced Institue of Technology (SAIT) sudah berhasil menemukan cara untuk mengisi penuh sebuah baterai hanya dalam waktu 12 menit dengan menggunakan teknologi bola graphene.
Dibandingkan teknologi pengisian baterai cepat yang ada ketika ini, setidaknya waktu yang diharapkan yaitu satu jam. SammyHub pun menyebut para peneliti di SAIT dapat menjaga temperatur baterai maksimal 60 derajat celcius, yaitu standar yang digunakan oleh baterai EV.
|
Baca juga: 5 Rumor perihal Galaxy S10
|
Laporan yang sama juga menyebut Samsung dapat menggunakan teknologi ini untuk menyatukan graphene secara massal menjadi 3D popcorn menggunakan silica. Proses ini akan menciptakan graphene tak sekadar dapat diisi ulang secara cepat, namun juga menjaga suhunya biar tak terlalu tinggi.
Saat itu SAIT disebut telah mendaftarkan paten untuk teknologi tersebut di Amerika Serikat dan Korea, demikian dikutip detikINET dari BGR, Jumat (4/1/2019).
Samsung sendiri belum mengkonfirmasi rumor penggunaan material graphene untuk Galaxy S10. Dan raksasa Korea itu pun tentu harus berhati-hati soal keamanan baterai sebab kasus Galaxy Note 7, jadi banyak yang harus mereka pertimbangkan sebelum mengimplementasikan penggunaan teknologi baterai gres di ponsel buatannya.
Sumber detik.com
