Ilustrasi. Foto: @copernicusEU
Beijing – Beidou, sistem navigasi satelit yang dikembangkan China, telah meluncurkan layanan globalnya untuk menantang dominasi Global Positioning System (GPS) buatan Amerika Serikat.
Dikutip detikINET dari South China Morning Post, peluncuran tersebut lebih cepat dari aktivitas semula, yakni pada tahun 2020. Pengembangannya menjadi salah satu upaya China menguasai teknologi dalam aktivitas bertajuk Made In China 2025.
Beidou menyediakan layanan lokasi di seluruh dunia dengan akurasi 5 meter di Asia Pasifik dan 10 meter di wilayah lainnya. Ia menjadi sistem navigasi satelit keempat di dunia sehabis GPS, Glonass milik Rusia serta Galileo yang dikembangkan Eropa.
“Dibandingkan sistem navigasi satelit yang lainnya, kami yakin sanggup menjaga performa yang baik dan membawa layanan baru. Beidou akan menyediakan layanan non stop ke negara-negara di seluruh dunia,” klaim Ren Chengqi selaku eksekutif China Satellite Navigation Office.
GPS memang jauh lebih akurat, memantau lokasi dalam hitungan sentimeter. Akan tetapi China dan Rusia memlih menyebarkan sistem sendiri alasannya ialah khawatir AS akan mematikan GPS kalau terjadi perang.
China telah mengapalkan 70 juta sistem Beidou yang termasuk dengan modul dan microchip ke pasar domestik dan mancanegara. Kebanyakan smartphone yang dijual di China termasuk merek lokal menyerupai Huawei, Xiaomi dan OnePlus serta 2 juta kendaraan di sana, kompatibel dengan Beidou.
Untuk mendukung Beidou, China telah menerbangkan 19 satelit positioning tahun ini. 20 unit satelit lagi akan diluncurkan dalam 2 tahun mendatang untuk meningkatkan akurasi Beidou.
Proyek Beidou dimulai tahun 1994, awalnya hanya untuk militer dan mengurangi ketergantungan pada teknologi AS. Sekarang, Beidou tersedia secara luas.
Simak juga video ‘Pembangkit Tenaga Surya 100 MW Milik China yang Menakjubkan’:
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com
