Cara menurunkan Bounce Rate yang bengkak pada blog
Hai pembaca…. Memiliki sebuah blog tentu adalah kebanggaan untuk diri sendiri (bila ngeblog itu sebagai hobi). Karena kita menulis, kemudian tulisan kita di baca banyak orang, lalu bermanfaat bagi orang lain, tentu itu adalah nilai yang paling berharga bagi seorang blogger (khususnya saya).
Saya tidak pernah memungkiri bahwa saya senang bukan main kalau tulisan saya banyak yang baca dan banyak yang menulis komentar pada blog saya. Itu artinya, tulisan saya sedikit bermanfaat bagi mereka.
Tapi sayangnya, tidak semua orang mempunyai sifat yang sama. Ada juga yang tidak suka, bahkan ada juga yang mencela tulisan saya. Ya… Saya anggap itu adalah sebuah motivasi agar saya bisa menulis lebih baik lagi.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam hal ini, masalah yang saya ceritakan di atas, itu juga berpengaruh besar pada bounce rate atau rasio pentalan di blog kita. Jika banyak yang suka, tentu rasio pentalan tesebut bisa di bawah 60%. Tapi bila banyak yang tidak suka, kemungkinan besar blog kita akan mengalami rasio pentalan lebih dari 80%, dan itu adalah masalah besar yang harus di tangani sebelum postingan kita yang ada di halaman pertama Google, menjadi tenggelam.
Jika sudah tenggelam, sudah pasti trafik blog kita pun akan turun drastis. Kalau sudah turun drastis, pendapatan iklan pun akan berkurang. Bahaya, bukan? Untuk itu mari kita perbaiki!
Apa itu Bounce Rate?
Bagi yang belum paham mengenai bounce rate, saya akan sedikit memberi penjelasan. Bounce rate itu adalah, pengunjung yang datang ke blog kita dalam beberapa detik atau menit, kemudian keluar lagi.
Hal ini terjadi di karenakan ada alasan tertentu dari pengunjung di blog kita. Bisa jadi karena tulisan kita membosankan, loading blog yang lambat, kebanyakan iklan, artikel kurang informasi atau terlalu bertele-tele, atau mungkin karena di panggil ibunya untuk di suruh beli cabe di warung. Kita tidak bisa menduga alasannya. Tapi kita bisa mengatasinya dengan beberapa metode.
Menurut informasi, bounce rate yang baik adalah di bawah angka 75%. Itu artinya, jika blog kamu berada di angka 75% keatas, maka segeralah melakukan perombakan. Tentu saja, meski saya bilang begitu dan menulis artikel ini, bukan berarti blog saya ini memiliki rasio pentalan yang bagus. Karena setelah lama saya tidak cek, ternyata rasio pentalannya jadi membengkak di atas angka 80%. Untuk itu saya berniat menuliskan artikel ini, agar para pembaca selalu memperhatikan rasio pentalan di blog nya. Dan inilah tips nya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
1. Tes kecepatan blog
Sebelum berpikir jauh mengenai perombakan konten dan pusing-pusing belajar menulis yang baik dan benar, ada baiknya kamu memperhatikan template blog yang kamu pakai. Bisa jadi alasan utama bengkaknya rasio pentalan di blog kamu adalah karena loading blog yang sangat lemot. Untuk itu cobalah tes terlebih dahulu melalui Google Pagespeed Insight. Apakah blog kamu cepat di muat, atau lambat di muat, di situ akan di beritahukan keterangannya.
Jika ternyata blog kamu memang lemot di muat, maka cobalah untuk mengurangi gadget blog yang tidak perlu. Seperti ikon media sosial yang menuju ke akun kamu, ataupun gadget yang lainnya yang di rasa sangat tidak perlu. Saya yakin kamu juga paham, kan? Jadi saya tidak perlu memberitahu lebih dalam soal ini.
Jika beberapa gadget sudah di hilangkan dan hasilnya tetap sama, bahkan hingga kamu merombak kode html nya pun hasilnya masih tetap buruk, bisa jadi ada masalah pada template blog kamu. Maka, gantilah template blog kamu dan jangan ragu!
“Tapi sayang dengan template nya karena udah bayar mahal!”. Kalau masalahnya seperti itu, saya juga mengerti. Jika tidak mau mengganti template nya, maka bisa melakukan cara yang kedua.
2. Periksa konten yang memungkinkan menjadi lemotnya loading blog
Mungkin akan sangat sulit bila harus mencari masalah ini. Karena, saya juga tidak mungkin bisa mencarinya. Tapi, bukan itu yang saya maksud.
Maksud dari konten yang menyebabkan loading blog lemot adalah, konten yang mengandung banyak gambar atau video, dan ukuran gambarnya menggunakan ukuran gambar original. Itu sudah pasti berpotensi membuat loading blog lama.
Untuk itu, carilah artikel yang memuat banyak gambar dan yang sekiranya ukuran gambarnya besar. Gantilah dengan ukuran gambar yang lebih friendly, agar blog tidak begitu lambat di muat. Kemudian periksalah skornya di Pagespeed. Jika masih tetap sama, teruslah berusaha agar blog kamu benar-benar cepat saat di muat.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
3. Perbarui artikel yang lama
Cara ini juga mungkin sangatlah membosankan dan bahkan banyak blogger yang enggan melakukannya. Di karenakan biasanya berpikiran dari pada memperbarui artikel yang lama, lebih baik buat artikel baru.
Hal ini terjadi biasanya di karenakan malas baca tulisan sendiri atau tidak mau membahasnya lagi. Jadi, kamu jangan seperti itu ya! Selagi waktu senggang dan tidak ada ide untuk menulis, lebih baik periksa kembali artikel yang lama dan buatlah beberapa perubahan. Agar artikel tetap terasa masih hangat, meskipun kenyataannya artikel itu sudah sangat lama bahkan mungkin kuno.
Di samping itu, memperbarui artikel lama, ternyata bisa membuat otak kita lebih terasah lagi dalam merangkai kata untuk tulisan kita kedepannya. Karena saat membaca-baca tulisan lama, kemungkinan kita akan merasa canggung atau bahkan malu sendiri.
Dan dari situlah timbul motivasi untuk mencoba menulis lebih baik lagi dengan menambahkan beberapa kosa kata, dan juga mampu memperbaiki penyampainya agar lebih menghipnotis pembaca. Lalu, terkadang inspirasi datang dari tulisan lama kita. Bukankah itu akan menjadi bahan materi untuk blog kita selanjutnya? Jadi, jangan malas untuk membaca tulisan lama ya!
4. Belajarlah membuat artikel yang lebih relevan
Terkadang kita sebagai blogger, menulis artikel di karenakan keterpaksaan harus terus update agar blog terus eksis, padahal sebenarnya kita sendiri tidak menguasai materi yang akan kita tulis di blog kita. Hingga akhirnya, jadilah tulisan yang kesannya memaksa.
Konsistensi dalam hal rutin update artikel itu memang penting dan bagus untuk masa depan blog. Tapi tidak bagus juga jika harus membuat adminnya stres karena blog nya sendiri. Bukan berarti saya menyuruh kamu malas-malasan merawat blog kamu ya!
Maksud saya berbicara seperti itu adalah, supaya kamu jangan terlalu memaksakan menulis sesuatu yang masih di luar kemampuan kamu. Jika ingin terus eksis dalam menulis, cobalah menulis sesuatu yang kamu kuasai dulu. Dan bila ingin keluar dari zona nyaman kamu, perlahan-lahan saja. Karena saya juga sering, menulis artikel yang di luar kemampuan saya. Jadinya, tulisan saya pun benar-benar terasa memaksa dan tidak mendapat view yang banyak.
Sementara itu, jika kita benar-benar memahami materi apa yang akan kita tulis, ketika menulis pun pasti akan sesuai hati dan pikiran kita. Tidak akan berhenti di tengah jalan, ataupun mendadak pikiran jadi white out. Semua mengalir seolah-olah ada orang yang membisiki yang membimbing kita dalam menulis.
Jika sudah selesai, pasti tulisan kita pun saat di baca terasa benar-benar relevan dengan materi apa yang di bahas, dan juga kita benar-benar memahami apa yang kita tulis. Dan bila ada yang komentar, kita pun pasti tahu apa jawabannya.
Untuk itu mulailah kuasai dulu materi yang akan di bahas, sebelum di buat artikel. Dan mulailah belajar membuat artikel yang lebih relevan agar pembaca betah berlama-lama di blog kamu. Bila pengunjung betah berlama-lama di blog kamu, itu artinya rasio pentalan di blog kamu akan sangat baik. Semakin lama pengunjung berada di blog kamu, semakin bagus untuk eksistensi blog kamu. Jadi, teruslah berusaha…
Baca juga: pasang Addthis agar bounce rate turun
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});