Begini Cara Grab Bantu Atasi Kemacetan Di Asia Tenggara

Foto: Rifkianto NugrohoFoto: Rifkianto Nugroho
Jakarta – Sebagai salah satu penyedia layanan transportasi online yang banyak digunakan, Grab menghimpun data sebanyak 4 petabyte atau sekitar 4.000 terabyte. Selain untuk kebutuhan internal, data ini juga dipakai untuk membantu beberapa pemerintah di Asia Tenggara memecahkan problem kemudian lintas, termasuk kemacetan.

“Kami memperlihatkan data lokasi mitra-pengemudi kami kepada platform OpenTraffic, sebuah kerja sama dengan World Bank untuk memperlihatkan saluran informasi kemudian lintas secara konkret kepada pemerintah Malaysia, Indonesia, dan Filipina,” tulis Grab dalam laman resminya yang dilihat detikINET, Kamis (3/1/2019).

Dilansir dari Tech Wire Asia, Grab memang mempunyai kemampuan finansial maupun pengetahuan yang mendalam ihwal kebutuhan mobilitas dan kemampuan transportasi di Asia Tenggara, secara khusus dengan sokongan big data miliknya.

“Kami juga sekarang sedang menjajaki kemungkinan penggunaan data Grab untuk membantu pihak pemerintah secara langsung, termasuk perencanaan transportasi, menjembatani kesenjangan kebutuhan dalam bidang transportasi, dan melihat bagaimana pertumbuhan jumlah kendaraan beroda empat mempengaruhi sejumlah kota,” tulisnya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Teknik Grab Dithesh Gathani juga menyebut Grab ingin mengatasi problem dan fokus pada pekerjaan besar yang sanggup dilakukan di wilayah Asia Tenggara.

Pihaknya pun telah meningkatkan tim tekniknya menjadi hampir 2.000 orang dalam 12 bulan terakhir. Grab juga berencana menambah 1.000 pekerja teknik profesional dalam setahun ke depan.

Selain menambah tim teknis, Grab juga telah meluncurkan research and development (R&D) centre gres di Malaysia, sesudah sebelumnya telah mempunyai 5 R&D Centre di Singapura, Beijing, Seattle, Ho Chi Minh, dan Jakarta.

“Kami meluncurkan sentra R&D gres di Malaysia dan sedang mencari untuk mempekerjakan 100 pekerja profesional di negara yang akan dikerahkan pada proyek teknologi mendalam untuk bisnis ini,” kata Gathani.

Berita terkait:   Review Xiaomi Mi 8 Se


Sumber detik.com