Foto: Stephen Lam/Reuters
Jakarta – Perang dagang yang mengganas antara Amerika Serikat dengan China patut menciptakan Apple khawatir. Bisa saja mereka jadi sasaran utama alasannya yaitu beberapa alasan.
“Apple bekerjsama yaitu perusahaan yang paling sensitif untuk jadi konflik antara Amerika Serikat dengan China dalam hal perdagangan,” kata Bob Parker dari Quilvest Wealth Management.
“Jika Anda melihat Apple, ini yaitu teknologi Amerika, produknya dibentuk di China di pabrik China oleh sebuah perusahaan Taiwan sehingga mereka berada di garis depan rentan terpapar konflik perdagangan,” lanjut Bob.
Saat ini, iPhone memang tak secara eksklusif terkena efek perang dagang China dan AS. Tapi nanti kalau Presiden Donald Trump menetapkan menjatuhkan tarif sampai 25% untuk smartphone buatan China yang dijual di AS, maka bakal jadi problem bagi Apple.
Pemasok dan perakit partner Apple mungkin akan terus memproduksi iPhone di China kalau tarif yang ditetapkan sebesar 10%. Sumber terkait menyebut kalau tarif mencapai 25%, Apple akan memindahkan produksi iPhone dari China yang tentu amat rumit prosesnya.
Belum lagi Apple juga dipusingkan dengan keputusan pengadilan China yang memenangkan somasi hukum Qualcomm. Apple diputus bersalah melanggar paten Qualcomm sehingga dihentikan menjual beberapa model usang iPhone. Kini, Apple tengah mengajukan banding.
Di luar itu, Apple terus mengalami penurunan harga saham alasannya yaitu penjualan iPhone terindikasi tak menuai target. Sempat menembus valuasi pasar USD 1 triliun, nilai saham Apple sekarang telah anjlok 32%.
Sumber detik.com