Pemblokiran Huawei Dapat Bikin Runyam, Kenapa?

Foto: ABC AustraliaFoto: ABC Australia
JakartaHuawei terus ditekan oleh Amerika Serikat dan sekutunya, alasannya yaitu dianggap rentan jadi alat pemerintah China melaksanakan penyadapan. Akan tetapi kampanye melawan Huawei ujung-ujungnya malah bisa menciptakan mereka menghadapi persoalan pelik.

Kenapa? Khususnya dalam teknologi jaringan 5G, Huawei memang dianggap terdepan dibandingkan rival menyerupai Ericsson atau Nokia.

AS tidak memproduksi perangkat telekomunikasi 5G yang kompetitif. Nokia dan Ericsson sukar menandingi kecepatan Huawei. Sedangkan Samsung, meski berinvestasi besar, terhitung terlambat masuk di bisnis 5G.

Dikutip detikINET dari Asia Times, berkat subsidi besar pemerintah China, Huawei juga bisa menunjukkan perangkat dan layanan telekomunikasi lebih murah dari kompetitor.

“Eksekutif di salah satu operator besar Inggris menyampaikan Huawei bisa menyediakan produk hampir setahun sebelum Nokia dan Ericsson serta menunjukkan hardware dengan teknologi sebanding,” demikian laporan Wall Street Journal.

“Mereka menyampaikan pada pejabat Inggris, yang berencana memutuskan apakah akan melarang perangkat Huawei dari negara itu, bahwa blacklist Huawei bisa menunda peluncuran 5G di Inggris hingga 9 bulan,” tambah Wall Street Journal.

Adapun Ericsson dan Nokia tak sanggup begitu saja mengeruk laba dari pemblokiran Huawei. Mereka bisa saja juga diblokir oleh China. Makin runyam alasannya yaitu cukup banyak pegawai Ericsson dan Nokia berbasis di China.

Australia dan Selandia Baru telah memutuskan melarang Huawei memasok perangkat 5G, menciptakan operator harus menentukan alternatif yang lebih mahal. Sedangkan pemerintah Inggris, Prancis dan Jerman belum mengeluarkan kebijakannya terkait Huawei.

Simak juga video ‘Langkah Huawei Bangun Citra Ponsel Kelas Premium di Pasar Tanah Air’:
[Gambas:Video 20detik]


Sumber detik.com

Berita terkait:   Vivo V7+ Dan Lawan Dari Xiaomi