Cinta Itu Tidak Perlu Di Kejar-kejar! Berhentilah Mengejar Cinta!

Semakin ku kejar, semakin kau jauh… Tak pernah letih tuk dapatkanmu.. Terus berlari, namun ku takut terjatuh lagi.

Ya halo pembaca…. Senang banget rasanya saya bisa menulis lagi dan berbagi pikiran dengan kalian semua lewat blog usang ini. Eh ngomong-ngomong, kenapa pembukanya lirik lagunya Five Minutes, ya? Ada yang tau?
Yap, benar sekali! Sesuai judul postingan ini dan juga sesuai janji yang saya tulis di postingan sebelumnya, bahwasanya pada pertemuan berikutnya saya akan membahas mengenai “Bahwa cinta itu tidak perlu di kejar!” Waw….  Pasti berat nih pembahasannya ya?

Kemarin saya menulis postingan tentang bahwa Cinta Itu Tidak Perlu Di Buktikan! Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu, ya!

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Kembali ke pembahasan! Cinta itu tidak perlu di kejar! Karena semakin di kejar, cinta itu akan semakin menjauh. Ini bukan hanya lirik lagu saja. Tapi pada kenyataannya memang seperti itu.
“Lalu, gimana caranya saya bisa dapet pacar kalau nggak di kejar?” Caranya ya, biarin lawan jenis kamu yang mikirin caranya buat dapetin kamu. Gitu aja kok repot? “Loh, kok gitu.” Ya gimana lagi dong?
Saya kan tadi bilang, kalau cinta itu nggak perlu di kejar. Nah kalau kamu mau dapet cinta tapi bingung caranya gimana kalau nggak di kejar, ya udah jangan di pikirin! Biarkan lawan jenis kamu yang mikirin caranya buat dapetin kamu. Kan enak kalau gitu? Kamu nggak perlu capek-capek buktiin ini-itu yang akhirnya cuma ninggalin rasa sakit saja di hati kamu.
Sebagai cowok, kita di ciptakan untuk memilih mana wanita yang tepat untuk kita. Bukan untuk mengejar-ngejar wanita! Yang jadi masalahnya dalam poin ini adalah, terkadang kita tidak bisa melepaskan cewek yang kita suka karena mungkin dia sangat cantik, sangat seksi, dan mungkin punya dada yang besar.
Ayolah pren, itu semua cuma halusinasi saja! Percuma aja kamu punya cewek yang cantik, seksi, dada besar, kalau cuma bikin hidup kamu penuh drama aja. Yang ada, kamu bakal jadi asisten dia, bukan pacar dia. Ingat itu baik-baik!
“Wanita yang tepat” yang di maksud adalah, wanita yang bukan hanya dari segi fisik saja yang memenuhi kriteria kamu, melainkan dari sikapnya, gaya bicaranya, dan segala tentang dia itu nyambung dengan kamu. Sehingga, kamu merasa nyaman dekat dengannya, tidak khawatir dia selingkuh, dan yang penting nggak nyuruh kamu buat membuktikan cinta kamu ke dia. Karena kalau dia merasa cocok dengan kamu, dia nggak akan pernah nyuruh kamu ngelakuin ini-itu hanya atas nama cinta. Karena pada dasarnya, dia percaya sepenuhnya sama kamu. Itu yang di namakan wanita yang tepat.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Berita terkait:   Terheboh 2018: Gerhana Bulan Langka Sampai Pensiunnya Jack Ma

Kenapa nggak boleh ngejar cinta?


Sebenarnya saya tidak melarang kamu untuk mengejar cinta. Namun di karenakan saya pribadi adalah mantan “pengejar cinta” dan sudah merasakan bagaimana rasanya ngejar-ngejar cinta yang akhirnya tidak bisa di dapat juga, untuk itu saya menuliskan ini sebagai pilihan kamu. Tapi kalau kamu masih nyaman dan ingin terus mengejar cinta, ya sebaiknya nggak usah baca tulisan ini. Tapi bila memang kamu ingin merubah pandanganmu tentang cinta, maka lanjutkan lah membaca!
Seperti yang saya katakan di atas, bahwasanya saya tidak melarang kamu untuk mengejar cinta. Namun saya hanya memberikan kamu alternatif saja.
Lalu tentang alasan kenapa tidak boleh mengejar cinta adalah, di karenakan sesuatu yang kita kejar, pada dasarnya itu akan lari (cepat atau lambat). Entah itu pekerjaan, uang, dan juga wanita.
Mungkin buat kamu ini terdengar aneh, kan? Karena kita dari dulu di ajarin oleh orang tua kita, guru kita untuk mengejar sesuatu yang kita inginkan. Dan ya, akhirnya sampai sekarang kita pengennya ngejar terus. Padahal sebenarnya kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa harus mengejarnya. Mau contoh? Baiklah! Saya akan berikan contohnya.
Contohnya adalah, ketika kamu sedang tidak memikirkan cinta atau belum ada keniatan untuk punya pacar dan menikmati masa jomblo kamu, tiba-tiba saja kamu ketemu dengan cewek dan cewek itu memulai mengajak kenalan dengan kamu. Setelah beberapa hari dekat, si cewek pun mengatakan cintanya kepada kamu. Pernahkah kamu mengalaminya? Atau jika belum, coba kamu perhatikan di sekitar kamu! Pasti ada orang yang mengalami hal tersebut. Atau mungkin temen dekat kamu.
Sejujurnya, saya pun pernah mengalami hal ini. Jika kamu baca postingan saya yang kemarin, pasti kamu tau gimana kisah saya tersebut.
Saat itu saya sedang menikmati sekali masa jomblo saya. Saya hanya fokus pada diri saya dan terus melakukan sesuatu yang membuat saya senang. Pernah sih sesekali kesepian dan memikirkan punya pacar. Tapi itu cuma pikiran lewat saja.
Beberapa waktu kemudian, saya pun pindah kontrakan. Dan di tempat kontrakan saya yang baru itulah saya bertemu dengan cewek yang judes. Karena saya nggak ada pikiran deketin dia, ya udahlah ya saya cuek aja.
Tapi di suatu hari berikutnya, teman sekontrakan saya mendekati dia. Teman saya pun berhasil mendapatkan nomer WhatsApp nya. Tapi apa yang terjadi, semakin teman saya dekat dengan tuh cewek, si cewek malah nanyain saya.
Padahal saya baru satu kali ketemu sama dia. Akhirnya teman saya pun ngasih nomer WhatsApp saya ke cewek tersebut.
Lalu yang terjadi, cewek itu nge-chat saya duluan dengan alasan salah kirim atau semacamnya. Saya pun menanggapinya dengan dingin saja. Dan ya….. Hari demi hari kita mulai dekat dan akhirnya jadian.
Mungkin kamu ngira saya lagi beruntung atau sebagainya. Tapi menurut saya itu tidak! Atau mungkin kamu berpikir saya lebih ganteng dari teman saya? Tentu saja tidak! Teman saya punya motor CBR, sedangkan saya sepeda ontel pun tidak. Dan terlebih yang pdkt dia, bukan saya. Mengapa si cewek malah milih saya?
Harus selalu kamu ingat! “Keberuntungan itu tidak akan pernah ada, jika tidak ada kehendak dari Tuhan yang maha kuasa”.

Jadi saya rasa itu bukanlah keberuntungan.
Tapi sayangnya, hubungan saya itu tidak berlanjut. Ya, karena waktu itu saya berusaha menggenggam bunga (cewek itu) yang ada di telapak tangan saya erat-erat. Sehingga bunga itu tampak murung dan ingin lepas dari genggaman saya.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Maklumlah, saat itu saya belum tau tentang kurikulum ini. Tapi berkat kejadian itu, saya pun sadar, bahwa cinta itu tidak perlu di kejar dan jangan pernah mencoba menggenggamnya.
Dengan kata lain, setelah saya berhasil mendapatkannya, saya memikirkan bagaimana caranya untuk mempertahankan hubungan saya dengan dia? Sayapun mengikuti apa yang ada di novel, sinteron, bahkan cari-cari di Google.
Maklumlah, dulu saya sangatlah awam soal cinta. Bisa di katakan saat itu saya sangat panik, karena takut kehilangan cinta lagi.
Akhirnya saya pun mencoba berkorban sesuatu agar dia tetap tinggal sama saya.
Ya, kata orang kan cinta itu butuh pengorbanan? Jadi saya ikutin deh tuh.
Tapi tetap saja, dia pergi juga. Itu artinya, semua yang saya lakukan agar dia tetap memilih untuk sama saya itu sia-sia! Nggak ada tips satu pun yang berhasil! Dan yang membuat saya melek adalah, tentang “cinta itu butuh pengorbanan”.
Kenapa saya katakan melek? Karena, saya sudah berkali-kali berkorban untuk cinta. Tapi hasilnya tetap sama. Cinta itu malah meninggalkan saya. Dan sekarang inilah saya bisa katakan bahwa “cinta itu tidak butuh pengorbanan”. Untuk lebih jelasnya bisa di baca di sini.
Dari cerita saya di atas, saya pun mengumpulkan data-data kisah cinta saya di masa lalu. Tentang bagaimana saya mendekati cewek, nembak cewek, dan menjalani hubungan pacaran, saya kumpulkan semua. Dan hasilnya adalah saya hanya bisa menyimpulkan bahwa setiap kali saya berusaha mempertahankan, mengejar, dan berkorban, agar cewek itu tidak meninggalkan saya, malah yang ada sikap cewek itu malah berubah drastis dengan saya dan akhirnya mutusin saya dan pergi meninggalkan saya.

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Itu artinya, saya menyimpulkan bahwasanya cinta itu tidak perlu di kejar! Karena jika di kejar, maka yang ada cinta itu malah semakin jauh meninggalkan kita. Untuk itu bagi kamu yang sudah lelah ngejar-ngejar cinta, cobalah mulai sekarang berhenti mengejar cinta!
Terus, apa yang harus saya lakukan? Rasanya aneh kalau tiba-tiba tidak mengejar.  Yang perlu kamu lakukan adalah, fokus kepada dirimu sendiri, dalami passion kamu, dan yang terpenting bersikaplah seolah-olah kamu adalah cowok yang selalu di kejar-kejar cewek. Gimana tuh? Sikap cowok yang di kejar-kejar cewek itu kalem, nggak banyak omong, biasa saja, nggak fake (munafik), dan yang penting tampil apa adanya (nggak di buat-buat). Bukan yang sok cool, banyak omong, banggain diri sendiri, dan bertingkah sok di depan cewek. Bukan seperti itu!
Jika kamu sudah bisa melakukan seperti yang di atas, maka kamu akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi cewek. Dan suatu saat nanti, pasti akan ada cewek yang benar-benar cocok buat kamu deketin kamu dan terus berusaha dapetin kamu. Tanpa kamu yang berusaha dapetin dia.
Karena bagi cewek, cowok yang mempunyai karakter tersendiri, adalah cowok yang patut di pertahankan. Maka dari itu kenapa banyak cewek yang lebih memilih cowok yang sering mainin perasaannya. Karena cowok-cowok tersebut memiliki karakter sendiri. Jadi, mulai sekarang fokuslah pada dirimu sendiri!
Kira-kira, berapa lama? Kalau kamu berpikir berapa lama, berarti kamu coba-coba. Kalau kamu memiiki pemikiran seperti itu, maka kamu nggak akan pernah berhasil. Untuk kurikulum seperti ini, kamu nggak perlu mencoba dan bertanya berapa lama kamu dapat pacar, tapi ketika kamu menjalankannya, itu artinya kamu sudah berubah dan menjadi cowok yang tidak ngejar-ngejar cewek. Untuk itulah saya sarankan kamu untuk melakukan perintah di atas. Yaitu, fokus pada dirimu sendiri, dalami passion, dan bersikaplah seperti cowok yang di kejar-kejar cewek.
Nah, itu saja untuk postingan hari ini. Jika ada info tambahan, akan saya update lagi. Untuk itu, agar nggak ketinggalan postingan berikutnya, ikuti blog ini ya. Terimakasih…..

Di sarankan: Cinta itu nggak perlu di buktikan!

Berita terkait:   Cara Menemukan Orang Yang Menerima Kamu Dengan Tulus Apa Adanya

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});