Ya halo pembaca! Ada sebuah berita yang mungkin cukup miris, ya? Berita ini mengenai seorang wanita yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena indung telurnya (ovarium) di cabut oleh dokter yang mengoperasinya tanpa sepengetahuannya 4 tahun yang lalu.
Berdasarkan laporan BBC News, yang di kutip dari laman health.com, Lucinda Methuen Campbell, yang saat itu berusia 54 tahun, pergi ke sebuah Rumah Sakit Spire swasta di Bristol, Inggris pada tahun 2014, guna melakukan operasi untuk memperbaiki gangguan usus.
Dan dokter bedah yang melakukannya saat itu adalah, Anthony Dixon.
Dixon diduga dengan sengaja mengambil indung telur Campbell tanpa sepengetahuannya, selama prosedur operasi berjalan.
Sebelum kematiannya, kepada BBC Campbell menceritakan bahwa tidak ada konfirmasi terlebih dahulu dari Dixon mengenai pencabutan indung telurnya itu.
“Dia bilang dia pikir dia telah melakukan sesuatu untukku. Dan dia berkata, “Saya pikir Anda tahu, seorang wanita seusia Anda tidak akan membutuhkan indung telurnya,” ungkap Campbell menirukan perkataan Dixon. Seperti yang dilansir laman Health (1/6/2018).
“Aku bertanya, ‘Kenapa kamu mengeluarkannya?’ dan dia hanya menjawab ‘karena menghalangi.’ ” sambung Campbell.
Setelah 4 tahun berlalu dan Campbell baru mengetahuinya, barulah Campbell merasakan bahwa hidupnya telah hancur. Bahkan lebih parah dari sebelum saat ia di operasi.
“Hidup saya benar-benar hancur tetapi Anda tahu, saya tidak bisa mengatakan bahwa Mr. Dixon [itu] menghancurkan hidup saya,” katanya.
Diketahui Campbell sebelumnya menderita gangguan usus, yang mengharuskan dirinya di operasi.
Dan pada Januari 2018 kemarin, Campbell memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Asisten koroner, Aled Gruffydd, meyakini bahwa motiv bunuh diri Campbell itu lantaran karena ia tidak sanggup lagi menahan rasa sakit yang ia alami, setelah operasi (mengetahui indung telurnya telah di cabut).
“Operasi pada Ny. Methuen-Campbell tidak berhasil dan membuat sakitnya semakin parah dan itu mempengaruhi kesehatan mentalnya,” tulis Aled dalam laporannya, pada BBC News.
“Saya puas tanpa keraguan bahwa dia bermaksud mengambil hidupnya sendiri. Rasa sakit yang dialaminya menyebabkan dia mengambil hidupnya sendiri, ” sambungnya.
Di samping itu putranya, Angus (19) juga percaya bahwa operasi itulah yang menyebabkan ibunya memilih jalan bunuh diri.
“Dia sangat kesakitan setelah operasi dan dia sangat kecewa karena indung telurnya telah dihapus,” kata Angus.
Mitra Methuen-Campbell, Philip Chatfield, menambahkan bahwa dia juga menjalani operasi lanjutan yang ‘membuat keadaan menjadi lebih buruk.’
“Rasa sakit terus memburuk dan sepertinya tidak ada yang bisa memecahkan masalah,” ujarnya.
Sementara itu, Dixon saat ini diskors dari dua rumah sakit di Bristol, dan sedang diselidiki oleh National Health Service Inggris untuk metode operasi, berdasarkan laporan dari BBC News.
Dalam sebuah pernyataan kepada PEOPLE, Spire Hospital menegaskan bahwa ia dilarang bekerja.
“Kami terkejut dan sangat sedih atas kematian Lucinda Methuen-Campbell dan menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarganya pada saat yang sangat sulit ini,” ungkap mereka.
“Bapak Dixon saat ini diskors dari berlatih di rumah sakit kami, dan kami telah sepenuhnya mendukung dan bekerja sama dengan North Bristol NHS Trust saat melakukan penyelidikan ke dalam prakteknya. Karena investigasi yang sedang berlangsung ini, tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut pada tahap ini. ”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});