Pernahkah terbayang di pikiran kamu seseorang tidak memiliki hidung? Kalau terbayang, mungkin kamu akan bertanya-tanya, “bagaimana orang tersebut bisa bernafas?” Dan inilah yang terjadi pada seorang anak asal India.
Arun Patel, bocah 12 tahun yang lahir di kota Indore, Madhya Pradesh, India. Dia mengalami sebuah infeksi yang mengerikan beberapa hari setelah ia lahir.
Ia memiliki lubang di bagian tengah wajahnya, tepatnya di hidungnya. Sehingga, ia terlihat tidak memiliki hidung.
Sebelumnya, dokter tradisional pernah mengobati infeksinya itu dengan cara non-medis.
Usaha tersebut memang berhasil menghilangkan infeksi, namun sayangnya beberapa waktu kemudian, kulit dan jaringan hidunya juga ikut menghilang.
Kulit wajahnya terkelupas dan 75% hidunya rusak, seperti masuk kedalam.
Karenanya, Arun merasa kesulitan bernafas selama kurang lebih 11 tahun.
Hingga pada akhirnya, pada tahun 2015 seorang dokter baik hati menolong Arun.
Melansir laman tribunnews.com (31/7/2018), Dr Ashwini Dash, yang merupakan seorang ahli bedah plastik mencoba melakukan penumbuhan hidung baru, di bagian dahi Arun (operasi tiruan flap pra-fabrikasi).
Tindakan ini sama seperti yang dilakukan di Cina.
Ada 4 tahapan yang harus dilakukan untuk membuat hidung baru. Yaitu:
- Tim dookter memasang expander silikon khusus di dahi Arun.
- Sebulan kemudian, suntikan kimia melebarkan jaringan di dahinya.
- Pada saat bersamaan, dokter mengambil tulang rawan dari dada Arun dan membentuk hidung buatan.
- Mereka menggabungkan hidung buatan tersebut ke jaringan di dahi Arun.
Selama kurun waktu 1 tahun dan melewati 4 tahapan, proses operasi pun dapat di selesaikan dengan lancar.
Setelahnya, hidung buatan tersebut dibiarkan selama 3 bulan untuk mendapatkan suplay darah.
Prosedur terakhir melepaskan hidung dari dahi dan mencangkokkannya di tempat hidung aslinya.
Selain itu, dokter juga memperbaiki kondisi dahi Arun. Agar kembali seperti semula.
Dan akhirnya, berkat usaha dokter Dash, kini Arun telah sembuh. Baik secara fisik maupun mentalnya. Itu artinya, Arun bisa bernafas normal lagi seperti manusia pada umumnya. Dan yang penting, Arun tidak di ejek lagi oleh teman-teman.
