Yo, pembaca! Kamu pernah denger belum, tentang adanya cacing di dalam perut seseorang? Kalau pernah, gimana kamu membayangkannya? Pasti ngeri, ya?
14 ekor cacing ada di dalam perut seorang wanita asal India
Sunita, wanita asal India ini mengalami sebuah hal yang mungkin adalah sesuatu yang paling mengerikan didalam hidupnya. Bagaimana tidak? Setelah di periksa atas keluhan penyakitnya, di ketahui ada 14 ekor cacing yang bernaung didalam perutnya.
Sebelumnya, Sunita hanya berniat berobat, lantaran dalam enam bulan terakhir, dia menderita demam, mengeluh sakit perut, hingga sakit kuning. Namun ternyata ada sesuatu yang mengejutkan.
Melansir kompas.com, yang juga melansir Daily Mirror (2/5/2018), setelah mendapat hasil CT Scan, diketahui ada cacing gelang dengan ukuran antara 15 sampai 20 sentimeter di usus dan liver Sunita.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Untuk dapat mengeluarkan cacing-cacing tersebut, Dokter bedah di Rumah Sakit Fortis tidak melakukan operasi, melainkan menggunakan sebuah jebakan dan forceps endoskopi untuk mengangkat cacing-cacing itu.
Akibat adanya cacing-cacing tersebut, hidup Sunita selalu di penuhi dengan rasa sakit. Ia mengaku sebelum kelompok cacing itu di angkat, dia mengalami sakit yang sangat hebat hingga membuatnya kesulitan bergerak, bahkan untuk sekedar berdiri saja sudah sangat kesulitan. Di tambah selama sebulan berat badannya turun hingga 12 kilogram,
Namun kini, ia bersyukur. Karena dokter telah menit mengatasi penyakit yang di deritanya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
“Ketika pengangkatan berhasil dilakukan, saya merasa sakit saya telah lenyap. Saya mulai pulih, dan kondisi saya jauh lebih baik,” ungkap Sunita. Di lansir dari kompas.com.
Kepala Gastroenterologi, Dr Arvind Kurana, mengatakan bahwa proses pengangkatan 14 cacing yang bersarang didalam tubuh manusia adalah, sebuah hal yang sangat menakutkan.
“Sebab, melihat 14 cacing berdiam dalam tubuh manusia merupakan hal yang sangat langka,” beber Kurana.
Hal inipun di buktikan ketika melakukan second opinion di rumah sakit, ia mengalami salah diagnosa, dan hanya dianjurkan meminum antibiotik untuk mengurangi rasa sakit.
“Setelah kami melakukan diagnosa yang tepat, kami berhasil mengangkat cacing tersebut. Pasien merasa dia sudah tidak sakit lagi,” pungkas Kurana.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Sumber: kompas.com
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});