Google melanjutkan penggarapan proyek kontrol perangkat bakir dengan gestur. (Foto: Arnd WIegmann/Reuters)
Jakarta – Google mendapat izin untuk melanjutkan pengembangan Project Soli, sebuah proyek yang dicetuskan semenjak 2015 lalu.
Project Soli yaitu sebuah proyek yang digarap divisi eksperimen Google, yang menciptakan teknologi kontrol perangkat bakir dapat dilakukan dengan gestur, tanpa sentuhan.
Dengan teknologi ini, mengontrol sebuah speaker mungkin nantinya dapat dilakukan dengan menggerakkan tangan ke erat speaker untuk menyalakan atau mematikan lagu, atau mungkin dengan menjentikkan jari.
Implementasi teknologi ini dilakukan dengan membenamkan sebuah sensor radar kecil di dalam speaker. Radar inilah yang dapat mendeteksi gerakan tangan penggunanya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (3/1/2019).
Pada awal masa pengembangannya, Project Soli sempat mengalami masalah. Yaitu radar yang digunakan tak dapat mengenali gerakan tangan secara akurat dan tak dapat mengenali semua gerakan yang dilakukan.
Akibat dilema tersebut, jumlah gerakan yang dapat dikenali cukup terbatas. Masalah ini terjadi sebab izin yang dimiliki hanya dapat meliputi penggunaan power level rendah, yang dibatasi oleh Federal Communication Commission (FCC).
Kemudian pada Maret 2018 lalu, Google mendaftarkan izin ke FCC untuk mengoperasikan level power yang lebih tinggi. Awalnya langkah Google ini diprotes Facebook sebab hal itu disebut dapat merusak teknologi yang sudah ada. Namun akibatnya Google dan Facebook berdamai sesudah Google menyerah dan merendahkan level power yang diajukan.
Dan akibatnya pada 31 Desember lalu, FCC mengeluarkan izin tersebut sebab Project Soli dianggap penting untuk kepentingan publik dan tak membahayakan pihak lain.
Sumber detik.com