Sumber gambar: pixabay.com |
Hubungan sebuah percintaan, terkadang penuh dengan warna. Orang yang sedang jatuh cinta, selalu merasakan sensasi yang luar biasa setiap harinya. Suka, duka, semuanya menyatu dalam satu perasaan. Di saat dua anak manusia tengah di landa cinta, dunia pun terasa seperti milik berdua “katanya”. Akan tetapi, ketika cinta itu berakhir, banyak kekhawatiran yang di dapat. Seperti “apakah saya bisa mendapatkan pengganti yang seperti dia? Apakah saya bisa melupakan dia? Atau apakah saya bisa kembali lagi dengan dia?” Banyak sekali rasa khawatir yang sebenarnya tidaklah begitu penting. Pasalnya, itu hanya akan menghambat perjalanan hidupmu kedepannya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hubungan cinta yang telah kandas, haruslah di jadikan sebuah kenangan, pelajaran, dan sebagai tempat introspeksi diri. “Kenapa dia meninggalkan saya? Apa kesalahan saya? Dan mengapa ini terjadi?” Semua itu haruslah di pelajari lebih dalam lagi. Agar suatu saat nanti, kita semua dapat menjalani hidup yang lebih baik lagi dengan cinta yang tetap setia berada di samping kita.
Hubungan antar manusia memanglah sulit untuk di pahami, begitupun hubungan antar kekasih. Terkadang kita berpikir untuk kebaikannya, tetapi dia malah berpikir kita mengekangnya. Terkadang kita membiarkannya karena khawatir mengekangnya, kita malah dianggap tidak peduli terhadapnya. Kisah cinta itu memang penuh dengan misteri. Dan untuk memecahkannya, kita hanya memerlukan sebuah keyakinan. Ya, keyakinan bahwa cinta yang benar untuk kita, akan tetap memahami kita, tidak peduli dengan situasi dan kondisi kita. Malahan, cinta yang sesungguhnya itu akan selalu mengingatkan kita, bahwa kita adalah orang yang terpenting di hidupnya.
Dan berikut bagaimana caranya menjalani sebuah hubungan cinta, agar tetap langgeng:
Jangan mencoba mengubah kebiasaannya
Setiap manusia, pasti terkadang menginginkan sebuah pasangan hidup yang sempurna. Di mulai dari paras mukanya, bentuk tubuhnya, tutur katanya, sikapnya, dan semua yang ada pada dirinya haruslah sempurna. Itu sah-sah saja! Akan tetapi, jika kamu telah mendapatkan pasangan kekasihmu dan ternyata banyak yang meleset dari kriteria mu dan kamu ternyata sulit untuk melepaskannya, maka janganlah pernah mengusik kebiasaannya. Sekalipun itu kebiasaan buruknya!
Bukankah kebiasaan buruk harus di hentikan? Memang benar! Akan tetapi, kamu pun harus sadar diri! Bagaimana jika kamu yang di suruh merubah kebiasaan mu? Misalnya kebiasaan sering menghabiskan waktu untuk bermain Game? Tentu kamu akan menolaknya, kan? Jika kebiasaan tesebut masih bisa di toleransi atau yang tidak merugikan dirinya dan orang lain, sebaiknya biarkan saja. Namun, kamu juga harus tetap mengawasinya. Jika kamu merasa khawatir kebiasaannya dapat berakibat buruk baginya, maka tugas kamu adalah membimbingnya. Caranya? Dengan memberikan contoh-contoh yang baik dan bersikap ramah.
Jelaskan lah apa akibatnya karena kebiasaannya itu! Tetapi kamu pun harus bersikap tidak seperti mengatur hidupnya. Berusahalah bersikap seolah-olah kamu itu perhatian dan peduli dengannya. Semua penyampaian kamu itu harus terlihat seperti seorang sahabat yang nyaman untuk tempat bertukar pikiran.
Seorang kekasih, bukanlah orang yang hidupnya secara penuh milik kamu! Melainkan orang yang hidupnya berharap dapat kamu sayangi, cintai, kasihi, dan lindungi. Jika kamu bersikap selalu mengatur, maka sebaiknya kamu menikah dengan orang tuanya, agar kamu bisa leluasa mengatur hidupnya. Tapi harus di ingat juga, kamu tidak suka di atur-atur juga, kan? Maka dari itu jadilah kekasih yang baik untuknya. Kekasih yang dengan tulus mencintainya dan bersedia melindunginya. Jika kamu terus memberikan tindakan yang positif di hidupnya, secara otomatis dia pun akan merasakan bahwa dia itu orang yang penting bagimu, dan kamu adalah orang yang pantas dia cintai juga. Dari situlah perasaan nyaman akan terjalin satu sama lainnya.
Jangan batasi komunikasinya
Semua orang berhak berkomunikasi dengan siapa saja, termasuk dengan mantan pacarnya. Bila kamu adalah tipe orang yang cemburuan, pasti itu akan sulit untuk di terima. Positifnya adalah, apakah kamu mau pacar kamu punya musuh? Dengan cara kamu melarang pacar kamu untuk komunikasi dengan mantannya, itu artinya kamu memutus tali silaturahmi antara dia dan mantannya. Bukankah itu tidak boleh? Lagi pula, secara tidak sengaja itu akan membuat permusuhan antara pacarmu dan mantan pacar kamu itu. Untuk itu, berusahalah untuk bersikap tenang dan percaya pada pacar kamu. Biarlah dia ngobrol dengan siapa saja, selagi itu hanya sebatas obrolan ringan saja.
Memang, rasa khawatir bahwa dia akan balikan lagi dengan mantannya itu pasti ada. Namun janganlah berlebihan! Lagi pula, status kalian masih sekedar pacaran, kan? Untuk itu tetaplah berusaha tenang. Jika kamu tidak membatasi komunikasinya, maka dia pun tidak merasa di kekang oleh kamu, kan? “Bagaimana jika secara diam-diam dia balikan lagi dengan mantannya atau selingkuh dengan yang lain, jika saya tidak membatasinya?” Maka kamu harus ingat! “Hubungan pacaran itu, penuh dengan intrik. Siapa yang pandai memainkan hati orang, dia yang menang.” Itu artinya, jika kamu sampai terbawa perasaan, dan hati kamu menjadi gelisah, itu artinya kamu telah kalah. Dan suatu saat nanti, dia akan meninggalkanmu dengan senyuman, sedangkan kamu yang di tinggalkan penuh dengan kepedihan. Apakah kamu mau seperti itu?
Cemburu adalah hal yang lazim yang di miliki semua orang. Namun, cemburu yang berlebihan itu hanya akan membuat luka di hati kamu saja. Kamu berprasangka buruk terhadap pacar kamu, belum tentu dia berbuat seperti apa yang kamu pikirkan. Dia tidak menelpon kamu mungkin karena takut mengganggu kamu ataupun memang lagi ada urusan lain di kehidupannya. Teruslah berpikir positif dan jangan terlalu terbawa lebih dalam ke dalam perasaan mu. Carilah kesibukan yang lain, agar pikiran kamu tidak hanya tentangnya dan juga agar kamu tidak terlalu kepikiran.
Jalani hubungan seperti sewajarnya saja. Karena pacaran itu bukanlah status hubungan yang resmi. Untuk itu, penting agar tetap menjaga perasaan. “Bagaimana jika saya ingin memilikinya selamanya?” Jika seperti itu, kamu tentu harus bisa memenangkan hatinya lebih dulu. Meski kalian pacaran, belum tentu dia bersedia di ajak serius sama kamu. Bisa jadi dia cuma ingin mengisi kekosongan hari-harinya karena bete jomblo atau yang lainnya. Bukan saya menyuruh kamu berpikir negatif, tapi ini semua agar kamu tetap berpikir secara akal sehat. Kalau kamu memang ingin dia yang akan mendampingi sisa hidup kamu, maka taklukkan lah hatinya hingga benar-benar luluh. Karena jika sudah luluh, maka kamu pun tidak perlu khawatir dia akan berpaling dari kamu. Yang penting, kamu harus tetap bisa menjaganya.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Jangan terlalu sering menghubungi
Rasa kangen setiap harinya pasti ada, dan itu membuat kamu ingin terus ngobrol dengan dia, kan? Menelpon atau SMS dia, itu wajar-wajar saja. Ya, untuk mengurangi rasa rindu apa salahnya, kan? Namun juga harus ingat waktu. Jangan setiap hari pagi, siang, sore, malam terus-terusan mengubungi dia. Lama-kelamaan doi pasti akan merasa jenuh dan risih sama kamu. Jika dia tidak membalas pesan kamu, kamu pasti galau abis kan? Maka dari itu hubungi dia sewaktu-waktu saja. Toh dia juga punya kehidupan lain. Seperti kuliah, kerja, atau yang lainnya. Kamu juga kan punya kewajiban yang lain? Jadi, jangan seperti orang pengangguran! Jual mahal sedikit itu sangat di perlukan, agar doi merasakan hal yang penting dari diri kamu.
Lagi pula, obrolan yang terlalu lama dan terlalu sering, itu pasti akan menimbulkan konflik. Sengaja atau tidak, pasti ada saja omongan yang akan membuat pertengkaran kecil dan bisa berpotensi menjadi pertengkaran yang besar. Penting untuk menyaring apa yang perlu di katakan, dan apa yang tidak perlu di katakan. Jadi sebelum menelpon, konsep lah dulu apa yang mau di obrolin. Jangan obrolan yang tidak ada manfaatnya di obrolin. Itu hanya akan membuang-buang waktu dia dan kamu saja. Lagi pula, dia bisa jadi ilfil sama kamu, kalau setiap nelpon hanya untuk hal yang tidak penting. Nelpon lah dia ketika ada hal yang benar-benar ingin kamu sampaikan. Kalau hanya sebatas melepas rasa rindu saja, konsep lah dulu apa saja yang ingin di obrolkan. Sesudah itu, ingat waktu, jangan terlalu lama. Agar dia juga bertanya-tanya tentang kamu, dan itu akan membuat kamu mendapat poin penting.
Cairkan suasana saat ada pertengkaran
Setiap hubungan antar manusia, pasti ada saja yang namanya konflik (pertengkaran). Jika hal tersebut menghampiri hubungan kalian, kamu harus bisa menjadi pencair suasana, agar tidak perlu pihak ketiga. Biarkanlah pacar kamu mengungkapkan keluh kesahnya sama kamu. Itu adalah proses pendekatan diri ke tahap yang lebih tinggi lagi. Artinya, jika sang kekasih sudah marah-marah dan mengungkapkan semua kelakukan kamu yang dia tidak suka, itu artinya dia berharap kamu jadi hal yang baik untuk dia. Dia telah memilih kamu, bukan membenci kamu. Untuk itu, jangan pernah kamu tanggapi dengan emosi juga. Biarkan dia ngomong panjang lebar. Sesudah itu, saatnya kamu yang berbicara dengan sikap dingin kamu dan penuh senyuman. Ucapkanlah maaf, dan kemudian berikan penjelasan, agar keadaan menjadi cair kembali.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});